Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima, ada persayaratan yang perlu diperhatikan dalam menunaikan ibadah haji ini. Dan diantara persyaratan utama adalah mampu, saya garisbawahi karena mampu disini tidak semata mampu sebatas materi, tetapi lebih dari itu, mampu secara lahir dan batin, baik jasmani dan rohani, karena ibadah haji ini sebuah cobaan mental dan fisik.
Mampu dalam arti materi tidak menjamin seseorang bisa dengan mulus dapat manunaikan ibadah haji, karena ibadah yang satu ini adalah sebuah panggilan, hal tersebut dapat dipahami bahwa diantara bacaan yang dianjurkan agar sering dibaca ketika kita menunaikan ibadah haji adalah Labbikallahumma Labbaik..yang artinya Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah.. Ada diantara jama'ah yang orangnya pas-pasan tetapi bisa melaksanakan ibadah haji, ada juga yang kaya raya tetapi belum mampu untuk melaksanakan ibadah haji. Hal ini mengingatkan saya beberapa tahun (2004) yang lalu, ketika itu saya berangkat bersama suami dengan perencanaan yang hanya 2 minggu, suami yang kebetulan diminta Pak Dubes waktu itu untuk menyertai keluarganya, plus keluarga Bpk Atase Militer bersama istri dan putrinya, dan juga rombongan keluarga lainnya sehingga pada waktu itu kita ber-15 rombongan dari KBRI Islamabad.
Saya yang pada waktu itu tidak yakin untuk berangkat bareng rombongan itu entah kenapa tiba-tiba ada saja jalan keluar, baik itu yang berupa materi maupun kemudahan administrasi, yang antara lain pengurusan visa haji yang terkadang sulitnya bukan main. Urusan kuliah saya, yang pada waktu itu saya masih ambil program S2 Sospol dan HI, pas sedang ujian final juga, dan ada 3 mata kuliah yang jadwalnya bertepatan dengan jadwal keberangkatan kita, negosiasi sana sini, akhirnya dosen setuju agar jadwal ujian diimajukan sesuai tiket keberangkatan kita. Ada enaknya juga jadi mahasiswi kesayangan hehhehehe, bukan karena apa, mungkin dia seneng karena tugas-tugas, riset, paper selalu on time saya kumpulkan. Sementara pada waktu itu Hilda (putri kami yang pertama masih berumur 9 bulan), duh yang satu ini beratnya minta ampun…
Tetapi bapak saya yang pada waktu itu sedang menunaikan haji turut membesarkan hati saya, bahwa meninggalkan anak itu lebih baik daripada dibawa serta, karena kondisi yang hiruk pikuk, disamping itu pula berkumpul dengan banyak orang anak rentan capek dan mudah sakit, akhirnya saya dan suami membesarkan hati untuk meninggalkan Hilda, bersama anak-anak mahasiswi yang biasa main kerumah.
Dari situ saya selalu saja yakin, bahwa haji adalah panggilan, ada seseorang yang sudah mantap haji, ongkos sudah ditangan, visa sudah dapat, tetapi tiba-tiba sakit sehingga tidak bisa menunaikan ibadah haji.
Disini akan saya coba untuk menuliskan beberapa tips yang perlu diperhatikan agar jangan sampai kita terlepas atau hilang selama menunaikan ibadah haji, antara lain sebagai berikut:
- Begitu anda sampai di maktab penginapan, kenali daerah tempat tinggal anda, apa nama kotanya, misalnya..tingalnya di aziziah..di gedung apa nomor berapa, dan bawa serta kemanapun anda pergi.
- Stay with the groups no matter what, jika bepergian dengan kelompok, jangan memisahkan diri, jika ada pembimbingnya, jangan selalu mengharapkan pembimbing anda selalu melihat anda, tetapi anda pun harus melihat dimana pembimbing jama'ah anda, karena ramainya suasana terkadang pembimbing juga kerepotan untuk memperhatikan jama'ahnya satu persatu. Jadi anda bertanggungjawab pada diri anda.
- Jika ketika melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, dan anda sampai terpisah dengan rombongan, sebaiknya teruskan ibadah anda sampai selesai, misalnya jika anda sedang melaksakana sa'i, teruskan sa'i anda sampai selesai. Kalau bisa, jika anda sebagai pembimbing jama'ah lakukan konfirmasi kepada jama'ah supaya jika sampai terpisah agar janjian di suatu tempat setelah menunaikan ibadah thawaf atau sa'i, biasanya tempat janjian paling mudah adalah di tugu jam Masjidil Haram, karena tugu jam ini hanya ada dua, didepan masjid tepat didepan hotel Hilton dan dibelakang dekat terminal. Nah, tempat sekitar tugu jam ini biasanya sering dibuat tempat pertemuan, jika sampai ada jama'ah yang terpisah atau tempat ketemuan jama'ah.
- Ketika wukuf di Arafah, jangan keluar dari maktab, biasanya tiap maktab diberi pagar sendiri sendiri untuk memudahkan pengelompokan, karena tenda-tenda ini semuanya sama, sehingga kita bisa terkecoh dan kesasar.
- Ketika bermalam di Muzdalifah, biasanya bis yang kita tumpangi tidak akan menurunkan penumpangkan, hati-hati jika pada waktu ini bagi yang ingin mencari batu untuk melontar jumrah, karena bis yang kita tumpangi dalam keadaan berjalan merayap, sampai menungu lewat tengah malam, untuk melengkapi rukun, yang sering terjadi, seringkali jama'ah haji turun dari bis dan ketinggalan bis nya atau salah memasuki rombongan lain, karena biasanya bisnya sama hanya nomornya yang berbeda. Jadi jika ingin mencari batu, tanyakan pada pemimpin rombongan.
- Selama di tanah suci, jika dalam bepergian menggunakan fasilitas angkot umum atau taksi, usahan ketika naik yang laki-laki didahulukan dan jika turun dahulukan yang perempuan, karena sering kajadian suami turun dulu, istri belum sampai turun dari mobil sudah dibawa kabur oleh supirnya..
Waduh, tips ny penting nih. Tips ny lain dr yg lain. Pernah trpikir oleh saya, klo trpisah dr rombongan gmn tuh? Manusia sbnyak itu mau d cari kmn. Trnyata dsni saya dpt jawaban ny.
ReplyDeleteWaduh? Istri d bwa kabur taksi? Tidak... Trnyata d tanah suci ada pnculik juga ya?
Mengenai panggilan Haji, bukankah Nabi Ibrahim telah menyerukan/memanggil semua anak cucunya (termasuk kita) untuk menunaikan ibadah Haji?
ReplyDeleteSepengetahuan saya jika secara materi dia mampu, secara fisik juga sehat, maka wajib baginya segera menunaikan ibadah Haji.
Orang sering jadi salah kaprah, gak mau segera menunaikannya dengan alasan belum siap mental. Menurut saya itu sangat keliru.
Setiap muslim semestinya punya niat yg sangat kuat untuk menunaikan ibadah tersebut, disertai dengan ikhtiar menyisihkan sebagian penghasilannya.
Manakala tabungan telah mencukupi, maka segeralah berangkat. Kita tidak tau kapan maut menjemput kita. Yang dikhawatirkan adalah disaat kita seharusnya sudah bisa menunaikan, namun di tunda tunda, kemudian maut menjemput. Bukankah sama saja dengan orang yang meninggalkan sholat?
Sekarang ini saya lihat banyak orang menunaikan umroh dulu. Padahal umroh adalah sunah hukumnya. Mengapa tidak sekalian ber Haji? dari sisi baya tidak berbeda jauh. Dari sisi tenaga juga tidak begitu jauh. Dari sisi materi sebenarnya mereka mampu melakukannya.
Jika niat sudah sangat kuat, ikhtiar sudah maksimal, ternyata ada halangan diluar jangkauan kita, baru itu namanya kehendak Allah.
Alasan yg sering digunakan orang untuk menunda-nunda adalah karena tidak siap, masih pingin hura-hura, belum bisa mengendalikan diri dsb.
Menurut saya itu bukanlah halangan. Justru dengan sudah menunaikan ibadah tsb, semoga menjadi benteng dirinya, sebagaimana semestinya sholat dan puasa menjadi benteng dari perbuatan maksiat dan kemungkaran.
Mama, tahun 2004 kan pas ada masalah sama logistik ya? Mama dan rombongan mama waktu itu gmn? Menurut berita tidak ada makanan selama 24 jam.
ReplyDeleteTerima kasih infonya, mudah2an saya termasuk orang yang mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ini.
Salam Sukses buat Mama dan keluarga.
Makasih ya Tips-nya
ReplyDeleteSangat bermanfaat buat calon jamaah haji.
Untuk e-card. Kode scripnya sudah saya sediakan d bawah gambar ma. Tinggal kopi paste aja. :)
ReplyDeletetipsnya menarik dan bermanfaat banget mam. asyiiik...
ReplyDeletesemoga saya dan kita semua bisa naik haji. amiin..
ReplyDeletekalau sy kapan yach mba dapat pangilan itu...
ReplyDeleteapa ada syarat2 khusus ( doa atau wirid ) biar cepat terpanggil
tips dari seorang yang pernah menjalinya...pastilah berguna. tahun 2006 saya seperti biasa duduk/nongkrong didepan warung milik bapak..kok tiba2 ada kawan lama datang ngajak studi ke riyadh trs bisa ikutan haji. padahal bermimpi/membayangkan bisa haji saja tidak pernah. apakah ini yang dinamakan panggilan ya? alhamdulillah....
ReplyDeletesaya baca tipsnya sekarang, kapan baru bisa makainya ya_^
ReplyDeletemet iedul adha ya mbak
ReplyDeletesemoga saudara saudara kita yg lagi berhaji, menjadi haji yg mabrur
wahhh... mama... tipsnya bermanfaat sekali makasih ya mam.. walopun blm naik haji tapi pengin suatu saat nanti :)
ReplyDeletezie jd dpt tips makasih Mama...mampu itu tergantung pada niatan kita untuk bisa memenuhi panggilan Ilahi...sedari kecil mari kita menabung..ttg cerita cinta zie iya Ma pendek hbsnya ga bisa cerita yg panjang...tp nanti zie coba kembangin kali2 bs jd novel..oiy VOTE zie ya Ma di KCC please (hehehe sambil memelas) bkn krn hadiahnya sih ...zie seneng aj klu byk yg dukung karya zie
ReplyDeleteApa kabar ma? Sehat2 aja kan? Suasana idul adha d pakistan gmn ma? Blm ada posting baru ya ma?
ReplyDelete