'At KFC we speak all languages' Di KFC kami berbicara mengunakan semua bahasa, begitu bunyi tulisan yang tertera di salah satu sudut KFC yang ada di wilayah Mall Road Lahore. Terakhir kali saya makan di KFC tersebut saya masih ingat pelayan-pelayannya biasa aja, seperti kebanyakan KFC lainnya. Mereka terlihat rapi, bersih dan sigap, tak terpikir sedikitpun dalam benak kami kalau sebenarnya ada yang lain di KFC ini.
Kemarin, sejenak kami terheran-heran ketika semua pelayan-pelayannya, dari mulai yang bersihin meja, kasir, semuanya menggunakan bahasa isyarat. Setelah kami perhatikan betul-betul tulisan di sudut tembok tadi, baru kami menyadari ternyata KFC tersebut semua pelayannya adalah para penyandang cacat tuna rungu dan tuna wicara. Dibawah tulisan tadi tertulis semua huruf a-z dengan isyarat tangan. Ada sebagian yang saya paham seperti huruf v, atau huruf c.
Pelayanan mereka terlihat lebih ramah, murah senyum dengan gesture yang bersahabat, tanpa banyak bicara, hanya dengan bahasa isyarat yang tentunya sedikit-sedikit dapat kami tangkap maksudnya. Ketika sampai di meja, kami lupa meminta lap tisu, akhirnya kami memberikan isyarat dengan menggosokkan kedua telapak tangan, sehingga pelayan tersebut menangkap maksud keinginan kami. Kemudian dengan senyumannya yang tulus pelayan tersebut mengartikan dengan bahasa isyarat yang benar.
Di belakang kasir saya perhatikan ada lampu penanda pesanan, yang biasanya di KFC pada umumnya menggunakan klintingan atau bel, lampu-lampu kecil ini di pasang di tiap kotak jenis pesanan, dan sang kasir akan menyalakan lampunya jika di kotak tersebut stoknya sudah habis perlu diisi. Dalam hati saya berbicara, they deserve to be treated like normal people, mereka berhak di perlakukan selayaknya orang normal, dengan memberikan lapangan pekerjaan yang tentunya membuat mereke dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Semoga akan semakin banyak fastfood yang sekelas KFC yang akan mempunyai keperdulian terhadap para penyandang cacat yang tentunya membutuhkan uluran tangan dari kita semua, bukan hanya dari KFC.
Catatan ini saya tulis dalam perjalanan toll Lahore-Islamabad, ketika anak-anak terlelap kelelahan setelah seharian kami berkeliling mulai dari gedung kesenian Alhamra, sholat Dhuhur di Masjid Badshahi (masjid tua peninggalan Aurangzeb VI, penguasa dinasty Mongolia), kebun binatang terakhir ke kid's play zone. Ngadem ceritanya, dan tadi malam kami langsung bertolak kembali ke Islamabad, setelah seharian melintasi hiruk pikuknya kota Lahore yang akan menyambut awal Ramadhan yang jatuh pada hari ini. Semoga bulan penuh rahmat ini semakin membuat kita lebih mendekatkan diri pada yang Kuasa. Amien..
PERTAMAXXX untuk pembakaran yang sempurna!!!
ReplyDeletehmmm...cerita yang menarik, KFC tuna rungu kayaknya di jogja belum ada mam...,
ReplyDeletekalo isyarat pesananya kepedasan gimana yah??? ;))
apik tenan kui, inklusif dan apalagi kalo pelanggan marah-marah, dia tetep cuek aja wong nggak dengar... sip ... salut banget...
ReplyDeletemulia sekali...mengkaryakan sesorang yg notabene 'kurang sempurna' pd suatu pekerjaan, bukanlah hal yg mudah; tp ternyata bukan hal yg tak mungkin di lakukan... salut.
ReplyDeletekapan pemerintah Indonesia mau begitu peduli dg kamu 'kurang beruntung' ini yaa??... ketika di negara2 lain fasilitas2 umum sdh di lengkapi dgn berbagai fasilitas bagi penyandang cacat, Indonesia minim fasilitas tsb.
kalaupun ada hanya di tempat2 tertentu (RS misalnya)...itupun blm maksimal.
nice info, mbak..
Sangat menyentuh,...kita harus lebih banyak bersyukur, dengan apa yang kita miliki saat ini,...
ReplyDeleteSaya betul-betul salut dengan team KFC tersebut dengan semangat berkarya nya.
ma kasih info nya Mam,
Puasa tetap semangat yah..
inspiratif sekali....
ReplyDeleteada belum ya indonesia?
Wow, luar biasa Mam. Walaupun tunawicara tapi mereka bisa melakukan service sesuai SOP, hebat tenan.
ReplyDeleteAbis jalan2 ni Mam. Tar lebaran ke Indonesia g Mam?.
Sepertinya buat para pemilik restoran disini hal tersebut perlu ditiru tuh.
ReplyDeletenice sharing
ketika rasa peduli kita terhadap sesama masih diambang batas.....
ReplyDeletewah, hebat banget ya mel...pasti mereka bangga dengan itu, sungguh istimewa...ikut seneng dengernya :)
ReplyDeleteWah hebat, sungguh sesuatu yang patut ditiru nih.
ReplyDeleteTidak hanya pemanfaatan SDM yang sempurna, tapi yang penting adanya perlakuan dan persamaan hak disana ..
ReplyDeleteaku salut sama meneger KFCnya karena mau menampung orang-orang tuna rungu ini
ReplyDeletemoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua
1 kata.. unik..
ReplyDeletehehehe
selain itu, salut karena mereka mau memperhatikan konsumennya yang mengalami kekurangan fisik..
salam kenal, mbak :)
Saya sungguh salut dan kagum dengan pengelola KFC di sana.
ReplyDeleteTerimakasih buat Mama Hilda untuk posting ini, semoga dapat memberi inspirasi bagi pengusaha di bidang lain. Semoga!
Sepertinya di Indo blon ada yg begitu yaa....
ReplyDeleteWah travelling terakhir 'buka' yg melelahkan nih...tapi puas kan....
Selamat berpuasa juga mama hilda and keluarga...semoga tuntas dan berkah....amin....!
wakh aku baru tau nih...ada juga yah untuk yang kurang sempurna yah mah......apakah orang yang gag tuna boleh beli disana?
ReplyDeletenih beneran sibuk ya mam?? lama ga ngBUZZZ
ReplyDeletewokeh deh...kapan2 award trimatra di pajang yah.
http://titimatra.blogspot.com/2009/09/i-love-batik-award.html
wah..baru tau nih
ReplyDeletedi jogja belum ada ya..
KFC sangat ruar-biasa dengan terobosan yang memanusiakan mereka2 yang menyandang cacat... 2 thumbup untuk KFC.
ReplyDeleteAskum Mam,
ReplyDeleteMumpung msih suasana lebaran nih, saya mo ngucapin minal aidin wal faidzin, maaf lahir batin..
Gimana kabarnya,..? sehat kan?
wow.....
ReplyDeletebagus gan, ini merupakan hal yang positif banget gan, karena maupun mereka tuna rungu ataupun cacat mental yang lainnya mereka nggak jauh beda dengan kita semua, semoga waralaba yang lainnya bisa mengambil contoh dengan halnya ini
ReplyDelete