Thursday, October 1

Hari Batik

Nelson Mandela dengan bangganya mengenakan baju batik, pada saat
pidato pertamanya sebagai Presiden Afrika Selatan (Mei 1994). Sebagai
hari pembebasan pemisahan ras kulit putih. Saya merasa salut kepada
Mandela, karena ia lebih sering dan lebih senang mengenakan baju batik
daripada jas. Entah dalam acara bagaimana formilnya sekalipun juga.
Baju batik ini di Afrika Selatan diberi nama Madiba. Konon batik
pertama kalinya diperkenalkan secara international oleh mantan
Presiden Soeharto pada saat konferensi PBB.

Ibu kandung dari Barack Obama – Ann Dunham terkenal sebagai kolektor
batik. Pada bulan Juni 2009 kemarin hasil koleksinya di pamerkan
diberbagai macam museum di Amerika - Barack Obama's Mother and
Indonesian Batiks. Pakaian dari disainer kondang Italy Prada bukan
hanya senang dipakai oleh perempuan papan atas sekarang ini saja,
bahkan ratusan tahun sebelumnya. Para bangsawan kerajaan jaman dahulu
mengenakan batik Prada atau Pinarada Mas adalah kain batik yang
ditulis dengan menggunakan serbuk emas murni.

Pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan batik Indonesia
sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis. Hal inilah
yang mendorong saya melalui artikel ini untuk turut mempromosikan
Batik. Tetapi apa sebenarnya yang Anda ketahui tentang Batik?

Kata Batik itu sendiri diserap dari bahasa Jawa “amba” = menulis dan
“nitik”. Batik erat dikatikan dengan kebudayaan etnis Jawa, bahkan
sudah dikenal semenjak zaman Raden Wijaya (1294-1309) pada masa
kerajaan Majapahit. Setelah akhir abad ke-XVIII batik mulai meluas
menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa. Batik secara
historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pada awalnya kesenian
batik ini hanya khusus untuk pakaian raja dan keluarga serta para
pengikutnya.

Dikerjakannya pun hanya terbatas di lingkungan kraton saja. Akhirnya
kesenian ini dibawa ke luar keraton oleh pra pengikut raja yang
tinggal di luar kraton, sehingga akhirnya menjadi pakaian rakyat.
Sampai awal abad ke-XX batik yang dihasilkan semuanya batik tulis yang
dikerjakan hanya oleh kaum perempuan. Membuat batik tulis membutuhkan
waktu dua sampai dengan tiga bulan.

Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pembuatan
batik cap baru dikenal setelah perang dunia pertama. Ide pembuatan
batik cap ini timbul dari seorang Tionghoa yang bernama Kwee Seng dari
Banyumas. Sejak adanya produksi batik cap inilah kaum pria juga bisa
turut dikaryakan dalam pembuatan batik.

Pada awalnya batik dibuat dengan menggunakan kain mori. Dewasa ini
batik dibuat juga dari bahan-bahan lainnya misalnya sutera, rayon
ataupun poliester. Motif gambar batik dibentuk/ditulis dengan cairan
lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif
halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Kain yang telah selesai
dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan.
Panjangnya batik pada umumnya sekitar 2¼ meter.

Apakah Anda tahu bahwa di Pekalongan ada Museum Batik. Apabila Anda
lewat Pekalongan ajaklah anggota keluarga Anda untuk berkujung ke
Museum tersebut agar mereka juga bisa lebih mengenal dan lebih
mencintai Batik. Silahkan klik:
http://www.museumronggowarsito.org/english/jtg/jtg.asp?isi=pekalongan_batik

Sebagai akhir dari tulisan ini saya ingin mengajak rekan-rekan dan
para pembaca semua untuk turut mengkampanyekan Batik. Mulai dengan
menyebar luaskan oret-oretan ini maupun mengenakan pakaian batik pada
saat akhir pekan nanti. Dimulai pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2009
sebagai Batik Day. Marilah kita perjuangkan perlindungan Batik dengan
aksi nyata dari semua warga Indonesia, dimana kita merasa bangga
mengenakan pakaian batik melebihi daripada jas ataupun pakaian formil
lainnya.

Mari Mencintai Indonesia
Mari Berjuang untuk Indonesia
Mari lindungi Budaya Indonesia dan
mari batikan Indonesia
pada hari Batik Nasional

Mang Ucup
Homepage: www.mangucup.org

Tulisan ini sengaja saya copi paste dari milis tetangga yang dikirim seorang kawan, semoga bermanfaat, sebagai solidaritas perduli heritage dan kekayaan kebudayaan bangsa kita.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, maaf saya belum dapat menggetuk pintu kawan-kawan satu persatu karena kesibukan yang mulai menyita waktu, juga turut prihatin dengan saudara-saudara kita yang berada di kawasan gempa Padang, semoga mereka diberikan ketabahan dan kekuatan atas musibah ini.

18 comments:

  1. Terharu dan bangga memakai batik dan melihat orang lain memakai batik...

    ReplyDelete
  2. Sebuah himbauan yang manis ...
    Kebetulan entah bagaimana hari ini aku lagi pakai batik.

    ReplyDelete
  3. Horeeee.. aku sudah promosi mbak....!! Hari ini aku kerja diwajibkan memakai batik hahahaha... senengnya kayak jaman masih SD disuruh kartinian,....hahahaha...

    ReplyDelete
  4. Ternyata, batik bukan saja terkenal di indonesia ya mam. Saya sendiri sangat menyukai batik. hampir setiap lebaran beli batik,..secara pribadi saya pingin gitu pake batik setiap hari seperti halnya pake baju2 yang lain . tapi kayaknya batik lebih banyak di pake di event2 resmi ya mam. APa saya salah? btw, welcome back mam..

    ReplyDelete
  5. Postingan ini jadi mengingatkan saya sama Mas Seno heheee..

    Oh ya, menurut teman saya yang Myanmar. Sudah banyak batik Indo beredar disana. Kebanyakan dipake sama cewek2 untuk di jadikan baju perempuan. Kebetulan saya juga pernah lihat photo2nya, cakep2 hehee

    ReplyDelete
  6. hari ini gak bisa pake batik,mami, krn seragam ktr kemeja hitam....tp tidak mengurangi semangat bahwa kita bangga mempunyai heritage yg sangat bagus...
    batik is the best!!

    ReplyDelete
  7. semarakkan hari batik indonesia dengan oretan di dinding fb , di posting blog maupun dalam pakaian keseharian.

    viva batik!!

    ReplyDelete
  8. hari binal..., batik nasional :D

    ReplyDelete
  9. Tadi ikut pake batik Mam, pagi tadi di jalan juga banyak orang pake batik disini. Saya juga merasa lega setelah UNESCO mengukuhkan batik sebagai pakaian khas milik Indonesia.

    ReplyDelete
  10. Tanggal 2 oktober kami pake batik. Senang rasanya batik diakui sebagai warisan budaya dunia

    ReplyDelete
  11. Kalau sudah dikukuhkan oleh UNESCO, berarti nggak bakalan diklaim oleh Malaysia lagi.

    ReplyDelete
  12. hidup batik...mam,,,yang jelas kita tiap hari jumat..kegiatan kantor pake batik semua.....oh...ya met lebaran mam...mohon maaf lahir dan batin apabila diri ini dalam berkunjung ada komen yang kurang berkenan....

    ReplyDelete
  13. mudah-mudahan dengan diakuinya batik oleh Unesco, membuat kita "paham" soal batik sehingga membawa manfaat ekonomi bagi pelakunya..bukan membawa manfaat ekonomi bagi pengimpor batik china

    ReplyDelete
  14. waah enggak kebayang membuat batik dengan dasar emas murni pasti itu sangat mahal!!

    yaa kita harus bisa menjaga warisan leluhur kita jangan sampai kita kecolongan lagi..aku mau lihat aah web museum pekalongan,,bagus bagus banget batik yang dipamerkan laah ada batik kesukaan aku tuuh yang full color paling depan :D

    ReplyDelete
  15. Budayakan Budaya indonesia agar budaya kita tidak di ambil oleh negara lain

    ReplyDelete
  16. kok gambar batik pajangannya mama hilda hampir sama yah motif dengan punya saya :D

    atau laen yah? soale sekilaf.. ehh sekilas mirip mam :D

    sukses yo mam ;)

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda