Sunday, September 18

Rekonstruksi Fikih Perempuan

Mengangkat masalah perempuan acapkali akan kembali pada polemik tentang isu kesetaraan, emansipasi, reproduksi dan sebagainya, polemik yang tidak akan ada habisnya jika dikaji dan dibahas satu persatu. Pergerakan pembebasan perempuan yang pada ini tentu saja sebagai konsekuensi dari isu globalisasi dan mau tidak mau telah sampai dihadapan kita sebagai proses menuju era liberalisasi, dari sini pergerakan perempuan pun punya andil tersendiri sehingga memunculkan pergerakan-pergerakan perempuan yang identik dengan slogannya masing-masing, dan bermuara pada pembelaan pada hak asasi perempuan.

Silahkan klik disini untuk lanjutannya

1 comment:

  1. Yah, memang butuh perjuangan yang mesti disertai kearifan bagi perempuan untuk mendapatkan hak-haknya yang banyak terdistorsi selama ini. Perempuan dituntut bijak untuk bisa memenuhi keinginan-keinginan agama, negara dan keluarga (suami) sebelum mempertanyanyakan apa yang akan didapatkannya. So, harus belajar lebih banyak lagi bagaimana meski berbuat, bersikap, berbakti dan...demi meraih harkat dan mimpi-mimpi kita. So...what next?

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda