Setelah diadakannya pemilu tempo hari, akhirnya kemenangan telak diraih oleh PPP, dengan kandidat presiden Asif Zardari. Iseng-iseng selepas trawih kita keliling melewati jalur constitution avenue, melihat pesta kemenangan plus pesta kembang api, jalur ini biasanya selalu ditutup barikade, sehingga kita harus ambil jalan memutar jika ingin memasuki kawasan Blue Area lewat jalan tersebut, tapi mungkin dengan presiden baru kali ini, paranoid extra pengamanan selama ini agak dikendorkan.
Lawatan Presiden Afghanistan menandai kerjasana pakistan-afghanistan untuk counter terrorisme, terutama yang terdapat di perbatasan Waziristan juga yang berbatasan dengan border afghanistan. Hari ini roket dan missile masih menggempur kota miranshah, beberapa orang tewas ada juga diantaranya wanita dan anak-anak yang tidak sempat mengungsi. Kenapa Ramadhan kali ini masih saja terjadi pergolakan pertempuran justru dengan musuh yang sangat tidak jelas, yaitu Ideologi.
Bagi saya, neo-taliban yang muncul kali ini adalah sebagai menifestasi sebuah ideologi yang tidak akan padam meskipun berapapun missile dan roket yang akan ditembakkan. Pergerakan fundamentalis kalo boleh saya mengatakan mirip sekali dengan pergerakan sosialis, sebuah perbenturan ideologi yang tidak akan pernah berakhir bahkan meskipun telah tandas semua serdadu US dan sekutunya. Tidak ada jalan lain kecuali memfasilitasi eksistensi masing-masing dalam dunia yang berbeda, menghargai masing-masing posisi agar tidak saling memarginalkan dan membahaykan eksistensi yang lainnya, mungkin cara ini dapat diusahakan selain dengan cara kekerasan.
Presiden Zardari, mungkin tidak secanggih presiden yang terdahulu, karena dia memang bukanlah seorang politikus ulung, layaknya Gus Dur kala itu, tapi semoga kemenangan yang katanya demokratis ini memberrikan angin perubahan baru di Pakistan.