Monday, November 17

Drone, Pesawat Tanpa Awak..


Ada yang menggelitik membaca berita editorial di koran pagi hari ini, yang mengatakan bahwa Presiden Asif Zardari berkeinginan untuk melengkapi persenjataannya dengan pesawat Drone, mungkin karena selama ini pesawat ini tidak habis-habisnya beroperasi di kawasan Swat dan Bajaur Agency di wilayah perbatasan Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. Operasi ini menjadi semakin gencar setelah beberapa waktu lalu, USA menuding agen inteligent Pakistan bekerja sama dengan orang-orang militant, bersamaan sepulangnya dari pertemuan Perdana Menteri Pakista Yusuf Raza Gillani dengan George W. Bush, esoknya serangan besar-besaran dilakukan di dua titik kawasan tersebut. Curfew (larangaan keluar rumah diberlakukan) bahkan di kawasan red zone perang, para penduduk setempat diungsikan. Tragis...dan sampai sekarang ini, US henti-hentinya pesawat tersebut meraung-raung menembaki kawasan yang dicurigai merupakan base campnya pelatihan para terorist.

Yang terpikirkan oleh saya, kenapa pemerintahan Pakistan sepertinya tidak berkutik wilayah teritorialnya dibuat menjadi wilayah perang oleh kekuasaan asing, atau mungkin pengerahan Drone ini memang ada kongkalingkong dari pemerintah Pakistan dengan US.

Inilah yang disorot oleh editorial koran The Nation hari ini, dimana disatu sisi Presiden Asif Zardari mengatakan didepan public, bawa dia sangat berharap Amerika dapat secepatnya menghentikan serangan pewasat tanpa awak ini, tapi yang lucu, disebutkan di koran Washington Post, disitu dipublikasikan bahwa serangan ini dilaksanakan atas dasar kesepahaman antara Washington dan Islamabad, sehingga hal ini Menyulut kritik pedas dari masyarakat luas. Meskipun kementrian Luar Negeri nya secara terang-terangan menentang berita tersebut. Tetapi, tetap bagaimana pun serangan drone ini tetap harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah.

Bagaimana wilayah yang katanya sovereign state (berkedaulatan), di buat ladang perang oleh awak pesawat asing, seandainya tidak ada kesepahaman tentu pesawat tersebut bisa saja diserang olah tentara Pakistan, hanya kenapa malah dibiarkan, padahal sehari-hari dari Pentagon selalu mengumumkan bahwa dari ini ada sekian orang-orang militant yang terbunuh dalam serangan drone, dan seterusnya-dan seterusnya...Itu sama artinya kedaulatan negara sedikit-demi sedikit dikikis oleh asing sehingga pemerintah sulit untuk bisa mengambil keputusan.

Semoga perang melawan militan ini akan segera berakhir, dan kawasan perbatasan sana juga akan semakin aman, terakhir berita seorang diplomat Iran juga diculik oleh orang-orang tersebut..sehingga semakin memperburuk citra pemerintah Pakistan yang bersangkutan dengan pengamanan diplomatic mission yang ada di Islamabad.

4 comments:

  1. Memang aneh juga ya, ada perbedaan statement yang kontradiktif.
    Secara logika, jika tanpa persetujuan pemerinta Pakistan, pasti pesawat itu sudah diserang oleh pesawat Pakistan.

    ReplyDelete
  2. Betul mas, logikanya begitu, mungkin pemerintah maunya meminimalisir serangan bom di ibukota, jadi membiarkan saja drone itu berkeliaran, biar tidak kena tuding sama orang-orang militan kalau pemerintah ada kerjasama dengan Pentagon.

    ReplyDelete
  3. wah kenapa perang gak selasai2 ya di negera tsb??? ada kapal pengintai datang tuh...

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda