WHO, Musik dan Awards

Mungkin pada penasaran kenapa judul postingan ini ada WHO, musik dan Award. Karena sebetulnya jawabannya akan anda temukan jika anda selesai membaca postingan.

Mungkin kali ini saya hanya menanggapi komentar-komentar kawan-kawan atas postingan saya sebelumnya tentang keindahan musim semi, keelokan dan daya magis dari musim semi. Jika boleh saya mengatakan, musim semi itu bagaikan keindahan mawar berduri. Saya katakan demikian, karena masa spring yang hanya sebentar ini berbagai komplikasi virus menebarkan pesonanya, terutama orang-orang yang punya komplikasi allergi lingkungan, virus flu, batuk pilek akan makin senang berlama-lama bercokol dalam tubuh seseorang jika sudah kena virus.

Kenapa demikian, hal itu mungkin karena pergantian musim yang drastis, sehingga kekebalan tubuh seakan-akan pontang panting untuk bisa survive dari serangan penyakit, ditambah proses penyerbukan bunga-bunga yang serempak mekar dan hadir dimusim ini, menebarkan keindahan dan pesonanya. Mungkin pertengahan maret biasanya bunga-bunga Chakaranda akan menghiasi kisi-kisi jalan raya dengan keindahan batangnya yang penuh dengan bunga dengan warna ungu muda, saatnya nanti akan saya posting plus dengan jepretannya, jadi tunggu saja ya..

Hujan pertanda berakhirnya musim dingin, disertai dengan hembusan angin yang sepoi-sepoi tapi masih dingin menggigit, itulah tipikal musim semi, jika siang mungkin sudah terasa terik, tapi jangan heran, senja menjelang temperatur udara bisa saja drastis drop sampai sekian celsius sehingga bisa jadi kita masih menggigil jika melepaskan baju hangat. Inilah yang mungkin saya katakan, kenapa musim semi itu indah tapi seperti mawar berduri. Terlebih kalau musim spring gini sinusitis saya bisa ngga sembuh-sembuh, alias tiap hari saya harus minta pertolongan nasal spray (semprotan hidung) biar bisa bernafas, kalau tidak seharian bisa mampet dan dipenghujung hari saya akan merasa migrain hebat yang menjalar keseluruh kepala, sehingga kalau menunduk kepala rasanya mau pecah. Hal itu akibat kurangnya oksigen yang masuk ke rongga kepala kita sehingga menimbulkan sakit kepala yang hebat.

Yang paling susah diatur biasanya anak-anak, karena pasti menolak untuk diberi pakaian hangat, alasannya udah kepanasan, padahal anginnya masih terasa menusuk. Jadi, jangan anggap keindahan musim semi itu seperti yang kelihatan, tapi musim semi harus tetap waspasa, karena dalan fluktuasi temperatur kadang tubuh tidak cukup kuat untuk mempertahankan antibody-nya atas serangan penyakit.

Beralih dari spring, Musik, bagi saya musik bisa mewakili perasaan bahkan kata-kata yang mungkin tidak bisa terkatakan, atau musik akan membawa kita pada suatu masa dimana hanya kita yang merasakan keindahannya. Musik, seakan-akan membawa kita keluar dari pandangan menjemukan yang kadang merengut pandangan mata kita. Semoga saya tidak terlalu berlebihan, karena terus terang saat ini saya sedang senang mendengarkan lagu Desert Rose-nya Sting, bagaimana sebuah keindahan terbentuk dari kolaborasi budaya, kolaborasi dengan Cheb Mami dan penabuh rebana asal Maroko ini ini mampu membentuk sebuah komposisi yang eksotik dan menarik, terlebih dipadu dengan keindahan lirik lagunya yang padat dan dalam maknanya. Terlepas dari belly dancer yang mengiringi lagu ini ya, saya melihat dari estetikanya saja tidak lebih, kalau ada yang suka dengan belly dancer nya ya silahkan aja..

Mungkin jika berbicara musik, bisa dikategorikan saya ini orang yang passing over, alias musik mana aja asal ditelinga saya enak didengar saya suka, karena dari dangdut kopi dangdut, sampai lagu-lagunya Alanis Morisette, sampe Padi, atau Kla Project, hinga musik jazz yang saya sukai sampai saat ini, (biasanya teman mbaca) adalah lagu-lagunya kang Lionel Richie, atau musik instrumentnya Yanni dengan konser-nya di Taj Mahal dan di Forbidden city atau lantunan kawalinya seorang Nusrat Fateeh Khan yang membius dengan syair-syair indah yang memukau, meskipun saya ngga terlalu paham dengan bahas Urdu.

Pernah suatu ketika dalam suatu acara jamuan yang diadakan di Pearl Continental Hotel, yang pada waktu itu tiba-tiba ditengah-tengah acara dihadiri oleh mantan President Pervesh Musharraf dan Istrinya (karena kondisi keamanan, biasanya kedatangan presiden tidak tepat seperti dijadwalkan, soalnya kalo sesuai jadwal mobil yang dia kendarai atau hotel tempat acara bisa di bom hehehe), kami disuguhi persembahan dentingan musik kawali yang komposisinya hanya sebuah gitar mirip kecapi dengan rebana, ada yang unik, karena setelah mereka membawakan lagu-lagu kawali, mereka membawakan melodi-nya Mozart dengan sentuhan khas kawali yang semakin lama semakin cepat dan makin cepat, sehingga audience terhenyak terdiam, berdiri dan memberikan applause dengan semangatnya. Semoga saya tidak terlalu berlebihan...

Terakhir, saya ucapkan terimakasih pada kawan-kawan yang sudah berbaik hati untuk memberikan award yang cantik-cantik ini, bukan maksud nyombong merapel postingan award, tapi memang kebetulan hari ini Bu Komandan dan Kang Dede ngasitaunya. Juga terimakasih tak terhingga untuk kang Ifoel atas awardnya juga, kapan ya saya dibikinin banner gitu hehehe.. maaf kalo baru sempat posting hari ini, sibuk terus..ini juga kalo bukan karena dua hari kedepan ada acara terus ngga maksain posting hari ini.

Nah masih penasaran, apa itu WHO..artinya wong hanya omong..karena memang lagi ngga ada ide postingan..thanks udah sabar membaca sampai akhir, happy weekend semuanya..