Tuesday, July 14
Back Home Dengan Senyuman
Setelah hampir dua bulan para pengungsi IDP ini tinggal di kamp pengungsian, pada akhirnya kemarin pemerintah Pakistan menyatakan bahwa mereka dapat kembali lagi ke daerahnya masing-masing di kawasan lembah Swatt.
Ada kegembiraan sekaligus kekawatiran yang terpancar dari wajah-wajah mereka, kegembiraan karena mereka akan kembali dapat memulai hidup secara normal, berkumpul dengan sanak saudara mereka, memulai aktifitas kembali dan kembali membereskan puing-puing kerusakan yang ada. Sementara kekawatiran atas kembalinya militan Taliban ke lembah ini.
Operasi militer atas TNSM di wilayah Swatt ini telah menjadikan hampir 3 juta penduduknya terpaksa mengungsi menuju kamp-kamp pengungsian disaat teriknya musim panas yang serasa menyengat.
Agak menggelitik ketika saya membaca salah satu headlines koran hari ini yang berjudul Journey back home begin, termasuk galery foto para pengungsi yang bersuka cita akan kembali ke daerah asal mereka. Ada diantara mereka yang mendapati rumahnya dalam keadaan porak poranda, seperangkat komputer, buku-buku pegangan kuliah hancur berkeping-keping, tapi meskipun demikian masih tetap bersuka cita, karena bisa kembali kerumahnya.
Setelah ini, tentunya masih banyak pe-er pemerintah dalam menjamin keamanan bagi para penduduknya, hal tersebut tentunya ditopang dengan kuatnya pemerintahan daerah yang ada, termasuk garda penjaga keamaan sehingga rakyat dapat mempercayakan pada pemerintah. Lebih dari itu, pembangunan infrastruktur yang memadai, lancarnya pasokan ekonomi dan geliat perdagangan akan menghidupkan gairah masyarakat untuk membangun kembali puing-puimg yang retak. Tentunya hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat, proses yang berkesinambungan disamping pemerintah tetap mengedepankan sarana pendidikan bagi anak-anak usia sekolah dan tentunya menjadikan pendidikan sebagai kewajiban yang terjangkau oleh masyarakat umum.
Hanya ada yang sedikit menggelitik dalam benak pikiran saya, karena terlepas dari kegembiraan dan kekawatiran dari antrian going back home ini, rasanya operasi ini selayaknya tidak bisa di geletakkan begitu saja, karena biar bagaimanapun ada kesempatan dimana ketika pemerintah lengah, maka mereka akan kembali mengepakkan pengaruhnya. Saya khawatir ketidaktuntasan operasi ini akan ditunggangi oleh kelompok tertentu untuk kembali menyulut api sebagai dalih pencairan dana bantuan luar negeri atau pinjaman lunak. Sementara pemerintah akan semakin tidak berdaya dengan dikte dari negara pendonor.
Sebentuk pelajaran berharga, bahwa ideologi apapun akan semakin kabur visinya ketika ada kepentingan tertentu yang membaur di dalamnya, sehingga pada akhirnya ideologi tersebut akan semakin kabur dan akan semakin sulit ditafsirkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
pertamaxxxxxxxx, kapling dulu sekenceng2nya!!!
ReplyDeletekecurigaan yang beralasan banget nuh...
ReplyDeletemamahilda juga lagi pulang dari pengungsian rupanya, hihikz.
perang dan kerusuhan, dimana-mana selalu rakyat yang jadi korban pertamanya.
stop war please....
Kabar yang menggembirakan Mam. G kebayang tinggal didaerah perang. Harus mengungsi, rumah dihancurkan, kekhawatiran selalu menghantui. Untung sekarang isu Ambalat dah mereda :).
ReplyDeleteDah balik Mam.
Senang dengar Swatt sudah aman lagi. Saya terenyuh waktu dulu saya baca diary seorang anak perempuan Swatt yang tiba-tiba disuruh berhenti sekolah karena desanya diinvasi Taliban. Ternyata, hidup di Indonesia memang jauh lebih enak.
ReplyDeleteAlhamdulillah ,,,akirnya penantian panjang mereka berakhir juga ...semoga hari-hari kedepan semuanya menjadi lebih damai.
ReplyDeleteGa kebayang kalo kita berada dalam situasi kayak mereka ya mel....alhamdulillah dg segala kekurangan yg ada Indonesia masih bisa membuat anak2 bangasa ini tersenyum tanpa perang :)
ReplyDeleteIya Mam, seharusnya mereka dah mulai belajar, tapi gara2 kebijakan walikota yang serakah mereka jadi terlantar Mam hiks..
ReplyDeleteSalam kenal.........aku sangat tertarik sekali dengan gambarnya
ReplyDeleteindah sekali rasanya
wah udh lama gak apdet ya mami...
ReplyDeleteaku gk terlalu ngikutin ini sih tp syukurlah mrk sudah balik ke rmh masing2 walopun tmpnya udh gak karuan kali ya...
Semoga tidak ada lagi huru-hara perang yang memaksa mereka harus mengungsi lagi.
ReplyDelete[OOT]
ReplyDeletewadow, mam.. semoga sehat sekeluarga yah ;)
engga balik dimari?
HMM, pengamatan saya, memang di sana terlalu banyak tragedi/insiden...padahal mereka itu sesama bangsa ya mam? dan agama...ngerebutin apa sih,..?
ReplyDeletebtw nice post setelah absen beberapa hari, welcome back and take it easy,...
Mam, saya kadang suka panggil mama, di YM...
have a good day ya...
Pasive user aja mam, sekali2 kalo ada barang bekas mo di jual atau mo beli barang, bisa juga lewt ebay...so far reliable,
ReplyDeletesemoga keserakahan bisa berkurang dari muka bumi ya?? do'a saya agar semua bisa berpegang teguh pada dua snjata yang paling ampuh sesuai sabda Nabi SAW.
ReplyDeleteEmang yang sering membuat kekhawatiran itu adalah bila ada musuh dibalik selimut itu lebih berbahaya dari pada musuh yang ada dihadapan kita
ReplyDeletegerakan separatis apapun bentuknya terbukti hanya menyusahkan banyak orang yang tidak tahu apa-apa.
ReplyDeleteIdeologi? Berperang "hanya" karena merebut sebuah ideologi? Oh... apalah arti sebuah "nama" jika banyak nyawa yang tak berdosa taruhannya. Rasanya lebih tepat jika disebut "mempertahankan EGO masing-masing". Sepasang anak kembar saja pasti ada letak perbedaannya. Marilah bergabung di sebuah taman yang indah karena dipenuhi berbagai macam bunga. Karena taman yang hanya memiliki satu jenis bunga tidak tampak keindahannya.
Iya mam, bahkan kemarin sempet dag dig dug juga, karena diisuin masih ada 8 titik di Jakarta yang akan diledakkan. Parah banget, tega-teganya mereka. Motivasinya juga g jelas Mam, kalau di negara lain kan misalnya ada bom bunuh diri, pasti ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, motivasinya jelas mereka meninggalkan pesan yang ingin disampaikan. Tapi kalau yang terjadi disini, g jelas, seolah semua hanya permainan politik saja :(
ReplyDeleteWaduh, gimana nggak sening saya. Pagi2 udah baca commentar yang begitu panjang dan sangat informatif. Memang perlu juga antivirus mam, nanti detailnya saya mu tanya mam lagi tentang install antivirus dan yang lainnya heheh. makasih infonya!
ReplyDeletekalah ato menang hasilnya sama saja mam....yaitu kehancuran dan kesengsaraan rakyatnya....
ReplyDelete