Tuesday, October 20

Dua Ledakan Mengguncang IIU Islamabad


Operasi militer di wilayah Waziristan selatan meninggalan ketegangan di jantung ibukota Islamabad. Terlebih Senin pagi saya di kagetkan dengan sms dari salah seorang kawan saya yang mengabarkan bahwa seluruh sekolah-sekolah dan institusi pendidikan di serukan agar diliburkan sementara, karena ada ancaman yang menjadikan insitusi pendidikan sebagai target bom bunuh diri, terlebih beberapa hari lalu juga ditemukan peledak di salah satu girl college di wilayah Pesahawar.

Pagi kemarin, akhirnya saya urungkan untuk membangunkan Hilda untuk sekolah, pagi itu, suasana komplek perumahan kami lengang, yang biasanya ramai dengan suara klakson bus-bus sekolah, atau hiruk pikuk para siswa yang berangkat sekolah, maupun mobil-mobil yang berseliweran dengan aktifitas antar jemput putra putri mereka. Sehingga nyaris lalulintas yang biasanya pagi ramai, menjadi agak lengang. Sesiangan saya berharap kampus IIU juga meliburkan aktifitas kuliahnya, eh ternyata salah, karena ternyata kawan seangkatan saya kirim sms mengabarkan kalau kampus tetap buka dengan rutinitas seperti biasa, terlepas dengan seruan interior minister untuk meliburkan sekolah.

Sore ini, sekitar pukul tiga waktu setempat, suami saya sms dari Lahore, karena sedang dinas luar kota, memastikan kalau saya dirumah dan tidak sedang ambil kelas di kampus, karena biasanya saya ambil kelas sore hari. Meskipun begitu, berita dua ledakan bom yang mengguncangkan kampus IIU membuat jantung saya berdetak keras, telpon sana-sini, kawan-kawan seangkatan saya yang sedang ambil kelas, memastikan kalau WNI kita yang belajar disana dalam keadaan aman. Alhamdulilah mereka semua aman, pihak KBRI langsung mengevakuasi anak-anak mahasiswi dan mahasiswa kita yang ada disana, karena semua jalur di jaga ketat oleh para tentara dan polisi.

Sementara ini kampus ditutup untuk sementara untuk keperluan investigasi juga asrama mahasiswa juga ditutup, dan para student diharapkan untuk mengosongkan asramanya masing-masing. Padahal kampus ini terkenal paling banyak dipenuhi dengan mahasiswa asing. Bom yang meledak di cafe perempuan dan satunya di kantor dosen Fakultas Syariah ini menewaskan 7 orang dan belasan luka-luka, kebanyakan mereka mahasiswi IIU.

Tragis, sepertinya perang militan versus military ini belum akan selesai, masih banyak yang harus diselesaikan, terutama masalah keamanan warga negaranya semuanya, yang saat ini tergetnya sudah semakin ngga jelas. Hope this will end soon..

13 comments:

  1. sangat prihatin sekali dengan kejadian itu bu....

    ReplyDelete
  2. Ya mam. saya turut prihtin,..just take care and protect your family. God bless you all

    ReplyDelete
  3. Turut prihatin.. ikut membayangkan ketegangan yg terjadi.

    ReplyDelete
  4. Sangat sangat prihatin dengan kondisi keamanan di sana mam....
    Semoga lekas selesai ketegangan ketegangan politik yang menyengsarakan warganya itu...

    ReplyDelete
  5. waduhhh.. engga habis2nya berita begini ya.. sehat khan mam dengan keluarga?

    ReplyDelete
  6. Assalamu'alaikum mam...lama ndak berkunjung neh.....he...he..
    Iya mama hilda kemarin pas liat berita di TV ada bom lagi di pakistan...ngeri jadinya mam...tapi mama hilda dan keluarga sehat semuanya tho..??

    ReplyDelete
  7. alhamdulillah kamu baik2 aja mel...huhuu, hati2 yaa...

    ReplyDelete
  8. semoga mama hilda sekeluarga baik - baik saja..dan selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa. amin

    ReplyDelete
  9. sangat prihatin dengan komdisi yg sedang terjadi disana, semoga selamat dan tidak terjadi apa2 bu amin. slm kenal rudis blog ayaran

    ReplyDelete
  10. senang sekali seh negara2 berperang. khan lebih enak berdamai.

    ReplyDelete
  11. Waduh ngeri Mam, tapi konflik disana sepertinya masih lama ya Mam. Semoga Mama dan keluarga selalu dalam keadaan sehat. Amin.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda