Thursday, December 31

Selamat Jalan Gus

Berita wafatnya mantan Presiden ke-empat kita, KH Abdurrahmah Wahid atau yang akrab dengan sapaan Gus Dur, sontak memberikan dinamika lain di perayaan tahun baru kali ini. Perayaan new year ave kemudian diisi dengan doa bersama untuk mendoakan Gus Dur.

'He is one of our eminent personality, he was Mr. President at the time when Indonesia try to maintain stability during post reformation era' dikala Indonesia masih guncang paska reformasi, meski saat itu kondisi kesehatan beliau dikatakan tidak tepat untuk menjabat posisi presiden, tapi pada kenyataannya akhirnya beliau terpilih untuk menjabat sebagai kepala pemerintahan kita.

Ide-ide beliau yang seringkali mengundang polemik yang kontroversi, justru membukakan mata sebagian kita untuk bisa melihat fenomena dari angle yang berbeda, dan sehingga akhirnya kita mengakui adanya kebenaran dari statement beliau. Masa pemerintahan beliau tentu adalah masa yang sangat krusial, dimana kebijakan pertama beliau adalah berusaha mencabut dwifungsi ABRI dan berusaha mengembalikan ABRI ke barak, sedikit banyak sempat menguncang roda pemerintahan yang beliau jalankan saat itu, mengingat begitu kuatnya posisi ABRI di politik sehingga tanpa kebijakan tersebut mustahil institusi sipil dapat sekuat saat ini. Meskipun hingga saat ini kita semua masih belajar dan berusaha menuju proses demokrasi yang sehat dan stabil.

Dalam kondisi Indonesia yang multikulture dan multi etnik ini, Gus Dur tidak segan untuk memperjuangkan kepentingan kaum minoritas, sehingga tidak heran dari berbagai kalangan semuanya turut kehilangan beliau, beliau juga tokoh yang berusaha menampilkan wajah Islam yang damai dan toleran.

Tidak salah jika pemerintah memberikan gelar Bapak Pluralisma dan Multikulturalisme karena kiprah beliau yang begitu banyak di masyarakat, menjunjung perbedaan dalam kesamaan tanpa perseteruan. Semoga doa kami bangsa Indonesia mengantarkanmu menuju tempat yang terbaik disisi Yang Kuasa, Amin. Selamat Jalan Gus.. Jasamu akan selamanya terukir dalam sejarah bangsa kami.

Karena berita duka ini, KBRI Islamabad yang tadinya menjadwalkan acara malam silaturrahim bersama seluruh WNI yang berada di Islamabad dan sekitarnya, dibatalkan, sehingga akhirnya warga pengurus NU yang ada di Islamabad mengadakan acara yasinan bersama untuk beliau. Terlepas dari itu, memang pada kenyataannya perayaan tahun baru di Islamabad juga sepi, jalan-jalan terlihat sepi, karena musim dingin yang sedang puncaknya, sehingga sepertinya kebanyakan lebih suka berdiam di rumah ketimbang keluar, bahkan kafe-kafe tempat Shisha juga terlihat satu dua mobil saja yang parkir, terlebih setelah peristiwa amuk massa ledakan bom bunuh diri yang menimpa jama'ah Shi'ah dalam peringatan Karbala dua hari yang lalu, masih menyisakan kedukaan bagi para korbannya. Dan tentu dengan peristiwa tersebut semakin memperketat pengawasan wilayah Ibu Kota.

So Wish You all Happy New Year, semoga tahun ini akan memberikan arti positif pada perjalanan kita kedepan.

8 comments:

  1. wes ninggal po iso mlaku?
    kok selamat jalan?

    ReplyDelete
  2. Selamat Tahun Baru buat Mama Hilda dan keluarga, juga buat semua pengunjung blog ini.

    Buat Gus Dur, I love You Full

    ReplyDelete
  3. Saya turut berduka cita yang sadalam2nya atas Wafatnya tokoh Besar seperti Gus Dur,..Sang Negarawan Sejati...

    ReplyDelete
  4. Dan met tahun baru ya Mam, semoga Mam dan kel selalu dalam lindungan-Nya...

    ReplyDelete
  5. Happy new year Mam, Gusdur memang tokoh yang berani membela yang benar dan berani membela kaum minoritas. Kiprahnya memang selalu menimbulkan kontroversi bagi yang tidak memahaminya.

    Piye kabare Mam?

    ReplyDelete
  6. Iya mam, bentar lagi bangkit tak bikinin blog he..he..

    ReplyDelete
  7. doa 1000 lilin di lingkar TUGU JOGJAKARTA, turut serta aku mengenang jasa dan perjuangan GUSDUR...

    semoga tempat terbaik di surga nanti telah menunggunya, amin.

    ReplyDelete
  8. happy nyu yeah mam..hee..he..bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya mam.......

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda