Mau bagi-bagi cerita dululah. Ledakan bom Marriot minggu lalu meskipun banyak yang dirugikan ada juga kisah menarik. Gini nih ceritanya, beberapa menit sebelum terjadi ledakan ada seseorang yang pengen banget ngerokok setelah buka, orang ini memang pecandu rokok berat dan biasanya di mobilnya selalu ada rokok, apes baginya.. malam itu dia lupa ngga bawa rokok dimobilnya. Entah ngga tau kenapa hasrat pengen ngerokoknya seperti tidak tertahankan, padahal biasanya jika rokoknya ketinggalan dia fine-fine aja dan ngga sampe bela-belain nyari.
Akhirnya mobil dia parkir di depan hotel naas tersebut, dan dia berjalan kaki untuk mencari rokok ke warung rokok yang ada disekitar situ. Bumm....nah lo...semuanya bergetar, pas orang tadi kembali lagi dia hanya mendapati mobilnya yang luluh lantak tidak berbentuk dihantam bom, tapi disisi lain dia terselamatkan karena rokoknya. Memang umur orang siapa yang menerka, karena rokok dia terselamatkan dari bom tersebut, dan mungkin keinginan merokok itulah yang sudah menjadi alur hidupnya untuk selamat dari ledakan yang menewaskan tidak kurang dari 50an jiwa dan ratusan lainnya yang luka-luka.
Dan paska ledakan tersebut pemerintah seperti kebakaran jenggot, serangan habis-habisan dikerahkan dikawasan basecampnya orang-orang militant hanya memberi dua opsi surrender your weapons or we'll attack you, begitulah kira-kira bunyinya. Emergency state diberlakukan, karena berita terakhir dubes Afghanistan untuk Pakistan diculik dan sampai sekarang belum ada beritanya, bukan hanya itu, penculikan memang lagi marak juga khususnya orang-orang penting, sehingga pemerintah memberi warning red alert accross the country dan warning untuk seluruh warga asing untuk tidak keluar-keluar ke daerah-daerah yang kira-kira tempat berkumpulnya orang-orang asing atau tempat belanjanya orang2 asing.
Tetapi meskipun begitu, kembali lagi ke kisah tadi, kita hanya bisa berusaha maksimal karena umur siapa yang bisa menerka, orang tadi hanya beberapa menit selamat dari maut itupun karena memang Tuhan masih memberikan waktu kehidupan untuk orang tersebut.
Akhirnya mobil dia parkir di depan hotel naas tersebut, dan dia berjalan kaki untuk mencari rokok ke warung rokok yang ada disekitar situ. Bumm....nah lo...semuanya bergetar, pas orang tadi kembali lagi dia hanya mendapati mobilnya yang luluh lantak tidak berbentuk dihantam bom, tapi disisi lain dia terselamatkan karena rokoknya. Memang umur orang siapa yang menerka, karena rokok dia terselamatkan dari bom tersebut, dan mungkin keinginan merokok itulah yang sudah menjadi alur hidupnya untuk selamat dari ledakan yang menewaskan tidak kurang dari 50an jiwa dan ratusan lainnya yang luka-luka.
Dan paska ledakan tersebut pemerintah seperti kebakaran jenggot, serangan habis-habisan dikerahkan dikawasan basecampnya orang-orang militant hanya memberi dua opsi surrender your weapons or we'll attack you, begitulah kira-kira bunyinya. Emergency state diberlakukan, karena berita terakhir dubes Afghanistan untuk Pakistan diculik dan sampai sekarang belum ada beritanya, bukan hanya itu, penculikan memang lagi marak juga khususnya orang-orang penting, sehingga pemerintah memberi warning red alert accross the country dan warning untuk seluruh warga asing untuk tidak keluar-keluar ke daerah-daerah yang kira-kira tempat berkumpulnya orang-orang asing atau tempat belanjanya orang2 asing.
Tetapi meskipun begitu, kembali lagi ke kisah tadi, kita hanya bisa berusaha maksimal karena umur siapa yang bisa menerka, orang tadi hanya beberapa menit selamat dari maut itupun karena memang Tuhan masih memberikan waktu kehidupan untuk orang tersebut.