Iseng ngikutin berita, telah ditemukan diamond terbesar di Lesotho, sebuah negara kecil yang berada di kawasan Afrika Selatan, mengingatkan saya pada kenalan saya yang saat ini suaminya bertugas disana.
Diamond ini tentunya perusahaan asing yang menambangnya, karena Lesotho itu punya apa sih, negara kecil yang menurut Dr. Memed Gunawan hampir 75 persen bergantung pada Afrika Selatan, tingkat kejahatan tinggi, juga kasus AIDS tinggi juga, bahkan perwakilan asing yang ada disana dapat dihitung dengan jari. Jika bicara diamond lagi-lagi afrika yang sering disebut-sebut sebagai penghasil diamond, tapi yang mengherankan, meskipun penghasil diamond tetapi penduduknya tidak kecipratan kaya, malah sepertinya diamond-diamond tersebut justru digiring keluar afrika untuk dinikmati para pembeli-pembeli kaya yang bingung membuang uang.
Mengingatkan kisah kawan kami dulu di kampus, orang nigeria dan orang somalia, mereka-meraka ini negaranya rasanya tidak berhenti dari perang saudara, Sudi kawan dari nigeria pernah cerita kalau dulu waktu dia kecil, bukit-bukit yang ada di Nigeria penuh dengan batu-batuan mulia, tapi bukit-bukit ini sekarang habis dibabat oleh penambang-penambang asing yang memprakarsai penambangan batu mulia di Nigeria, hingga sekarang tidak ada yang tersisa untuk rakyatnya.
Tidak berbeda dengan Somalia, Nigeria ataupun Lesotho, mereka sama-sama negara Afrika yang tidak kecipratan dengan hasil bumi dari tanah mereka sendiri, perang saudara dan pertikaian antar suku yang berkepanjangan seakan menjauhkan mereka dari apa itu yang disebut kemakmuran negara.
Dari sinilah. mungkin kita sebagai warga Indonesia petutnya selalu bersyukur, meskipun negara kita masih kekurangan tapi tidak separah meraka yang ada di Somalia ataupun negara konflik lainnya di Afrika.
Yup, saya setuju mba...
ReplyDeleteKITA DI INDONESIA SUDAH SELAYAKNYA BERSYUKUR ^^!