Saturday, January 10

Pakistan Memperingati Asyura

Maaf kalo cerita ini agak terlambat, sibuk sana-sini aktifitas blogging jadi terganggu.

Penanggalan tahun baru Hijriyah biasanya tidak diperingati sebagai hari libur nasional di Pakistan, akan tetapi libur nasional biasanya jatuh pada tanggal 9 dan 10 muharram, sebagai hari memperingati tragedi Karbala bagi jama'ah Shi'ah.

Kamis lalu, ribuan jama'ah Muslim Shia memperingati prosesi Asyura dalam pengawalan ketat dari satuan aparat keamanan dan tantara. Prosesi ini merupakan peringatan hari berkabung peristiwa Karbala yang menikam sejarah ummat Islam, sebuah tragedi berdarah yang memecah belah persaudaraan, sehingga dari peristiwa ini memunculkan sekte baru yang kita kenal dengan aliran Shi'ah.


Ada kekhawatiran adanya serangan terorist yang dalam peringatan ini, karena memang konflik sunni-shiah, merupakan kasus perseteruan yang rentan terjadi, sehingga antar sekte akan saling tuduh, yang kemudian semakin memperburuk suasana. Tetapi, kekhawatiran para kalangan tersebut tidak terjadi, sehingga peringatan Karbala ini tetap terlaksanakan dalam keadaan damai dalam kawalan ketat dari para aparat keamanan.

Sejak rabu, kami sudah mendengar teriakan-teriakan dari para Jama'ah Shi'ah yang melintas depan rumah kami, biasanya sehari sebelumnya mereka terbentuk dalam jama'ah-jama'ah kecil dengan beberapa orang yang bertelanjang dada, yang nantinya mereka akan melakulan prosesi penyiksaan diri sendiri pada puncak peringatannya. Para jama'ah perempuan umumnya memukul-mukulkan tangan mereka kuat-kuat kedada mereka sambil mendengungkan Ya Ali..Ya Ali..atau Ya..Husain..Ya Husain.. sementara jama'ah yang bertelanjang dada tadi, biasanya membawa beberapa benda tajam, untuk dipukulkan pada badannya sendiri, kadang hinga berdarah-darah sehingga dalam tiap prosesi peringatan Karbala ini, selalu ada mobil rescue yang siap membaca jama'ah yang butuh perawatan.

Prosesi penyiksaan pada diri sendiri, mungkin di Iran sudah lama tidak diperbolehkan, tetapi entah kenapa prosesi ini masih saja diperbolehkan di Pakistan, padahal justru Iran adalah Pusat dari aliran Shi'ah. Terus terang, jika saya sendiri menyaksikan prosesi penyiksaan yang dilakukan jama'ah tersebut, merasa ngeri juga, karena mereka tidak hanya menggunakan belati untuk memukuki diri sendiri, tapi juga sampai pisau pisau kecil tajam yang dijalin sedemikian rupa, lalu dipukulkan ke badannya. Sementara yang lainnya memukul-mukulkan tangan ke dada, secara keras diiringi dengan lantunan shalawat yang menceritakan tragedi tersebut.

Tulisan ini tidak bermaksud menjustifikasi kebenaran atau kesalahan sebuah aliran, karena ini semata hanya sebuah wacana, bahwa diakui atau tidak warna Islam itu berbeda-beda, dan dalam perbedaan terebut diharapkan kita bisa dapat saling menghargai eksistensi masing-masing, supaya kedamaian dapat terjaga. Sehingga pertumpahan darah yang pernah terjadi dalam peristiwa Karbala itu tidak akan menorehkan tinta merah dalam sejarah umat Islam.

39 comments:

  1. Di mesir sini juga masih ada tuh golongan yg seperti itu.
    biasanya mereka ngelakuin long march diseputaran mesjid Sayyidinal Husein..sambil atraksi nyiksa tubuh sendiri.
    aku sendiri ga sanggup ngeliatnya. banyak banget yg bacok2 kepala sendiri pake pedang panjang.darah berlumuran...hiii ngeri...Bener2 gila menurut aku.
    Aneh.. siy..tp banyak jg yg percaya aliran begitu

    ReplyDelete
  2. Saya baru tahu ada peringatan semacam ini dari posting Anda.

    ReplyDelete
  3. Saya juga baru tau ada peringatan hari Karbalanya dengan cara penyiksaan diri.

    Ngeri juga nontonnya ya...

    ReplyDelete
  4. Wahhh ngeri banget yahhh
    kok ada peringatan kaya gitu mama??
    coba yang enak2 aja..makan2 atau apa gitu..he..he..

    ReplyDelete
  5. Ngeri banget Ma. Beberapa aliran lain yang serupa yang pernah saya tonton sekilas.

    Takut dan ngeri ngliatnya.

    ReplyDelete
  6. hebat deh, kalo bisa jalan-jalan ke sono... jadi pengen... mama, ajak aku yah kapan-kapan.. btw kita boleh ikutan bantu mbacokin ga tuh? hihihi...

    ReplyDelete
  7. ichaawe@kalo di mesir mayoritas sunni muslim jadi tidak banyak fenomena peringatan asyura, kantung-kantung syiah banyak di daerah sekitar Iran, termasuk wilayah sub-continent india dan pakistan. selebihnya di eropa dan asia, itupun tidak terlalu banyak.
    tikno@erik@ kalau di Indonesia mungkin tidak semarak disini mas. Tapi inilah fenomena keagamaan yang ada.
    atca@wah kalo saya sih maunya makan-makan aja mbak hehehe.
    seno@memang ngeri, dulu waktu masih single suka ikut ngerumunin prosesi itu, nyelip diantara kerumunan, ikuut pake pakaian hitam-hitam, kalo sekarang, waduh janganlah, masak anak-anak mau ditontonin prosesi begitu.
    b0ngk3y@wah mas bongki, bukan jalan-jalan ini, tapi memang kebetulan lagi domisili di Islamabad hehehe..

    ReplyDelete
  8. Saya pernah melihat hal serupa di salah satu channel documentary, tapi itu di lakukan oleh agama lain (bukan islam) sampe punggungngya pada berdarah, katanya sih untuk menubus dosa apa apalah saya ngak begitu ngerti. postingan mam hilda juga kurang lebih sama, tapi kenapa yang melakukan orang islam?, bukankah menyakiti orang lain dan diri sendiri tidak di sukai Allah? ini bukan pertanyaan untuk mam. kalo memang itu perbedaan, saya just wondering,..ahh nggak tahu lah..

    ReplyDelete
  9. ya ampuuun ada prosesi kayak gitu juga?wedeh,aku gk berani lihat deh pastinya. ngelihat belati didapur aja gemetaran..he..he..

    ReplyDelete
  10. ngliat di TV aja ngeri ya.. apalagi klo liat langsung ya?? yang sering disiarin di TV itu di Iran klo ngga salah ya??

    ReplyDelete
  11. saya pernah baca sejarah karbala, memang mengerikan tragedinya tapi saya baru tahu klo pengikut si'ah memperingatinya dengan cara menyiksa diri seperti itu.
    fotonya kok yg lagi joget mam, berdarahnya mana yaw..

    ReplyDelete
  12. jalan2 ke pakistan nggak takut ya mama, benjir bhuto aja bisa ke tembak? hehee

    ReplyDelete
  13. smg kita tgolong ahlussunnah wal jamaah...Amin

    ReplyDelete
  14. dede@ memang di agama lain ada juga pratek spt itu. benaxie ketembak..uah biasanya denger berita begitu kang, media aja yang terlalu membesar-besarkan keadaan, kalo ngga gitu khan ga dapat berita dia. kita mah yang penting ngga ikut demo2, kerumunan orang kampanye..aman insyaallah. :)
    kirtina@penny@ saya juga ngga pengen liat mbak.
    nirmana@itu bukan foro lagi joget mas, tapi coba perhatikan, itu tangan diatas posisi mau memukul tangan ke arah dada, foto yang berdarah-darah saya ngga tega posting disini tapi kalo pengen liat coba aja carai di google image banyak deh.
    nyante az@ amien...
    carlos@ exlink..no prob.

    ReplyDelete
  15. wah... suni sama shiah selalu perang terus.... sesama muslim kenapa pemahaman mereka berbeda :(

    ReplyDelete
  16. aku banyak dengar cerita soal sunni dan shiah dari suamiku jadi ya gak heran kalo mereka selalu beda pendapat

    ReplyDelete
  17. aliran sesat gak ya???

    ReplyDelete
  18. mengerikan ya Mam ...itu kan tidak ada syariatnya kenapa dilakukan ya

    ReplyDelete
  19. Islam kan agama yang penuh kasih sayang dan melarang umatnya menyakiti diri sendiri kok ini malah gt ya Mam

    ReplyDelete
  20. apa gak sakit ya memukul-mukulkan tangan mereka kedada

    Kau ada di pakistan ? Hati-hati disana yah !

    ReplyDelete
  21. Cerita diatas, memperbanyak pengetahuan saya mengenai sejarah Isllam, Thanks Mama Hilda

    ReplyDelete
  22. Lyla@sunni shia dari dulu sejarahnya selalu ada konflik, sebenarnya pemahaman keagamaan berbeda searusnya membuat kita belajar untuk bisa menghargai perbedaan.
    Zie@hamka@wah saya hanya cerita deskriptif aja, urusan justifikasi kebenaran syariatnya sepertinya saya ngga berhak mengatakannya. terkadang suatu hal yang sudah menjadi keyakinan sulit untuk merubahnya.
    balisugar@ya sakit tentu saja, sampe ada yang pigsan2 segala, makanya mobil rescue selalu siap. saya di pakistan nih sementara.
    yusuf sofyan@sama-sama mas, memperbanyak pengetahuan menjadi kita semakin arif dalam menilai keberagaman umat islam.

    ReplyDelete
  23. Gabung sekarang juga di KitaBlogger.com komunitas blogger indonesia ^_^

    ReplyDelete
  24. ih,..gambarnya jadi keren mam,..

    ReplyDelete
  25. ya ya ya, dunia muslim yang penuh warna

    ReplyDelete
  26. Bicara soal keyakinan dan perspektif religi memang menjadi khas dan cenderung jadi sulit diperdebatkan

    ReplyDelete
  27. daerahnya mama hilda rawan ya :D

    dibali ada juga acara semacam ini mam, biasanya pas ada piodalan atau acara2 besar di pura2 :)

    yang lebih syerem lagi buanyakkkk :D

    ReplyDelete
  28. Setiap kelompok atau individu... mestinya belajar menghormati perbedaan yang ada....

    ReplyDelete
  29. di cirebon asyura kemarin dilarang....sama aparat

    ReplyDelete
  30. lo tadi gambanya lain, sekarang balik lagi ke semula? gambar yang "Pakistan Memperingati Asyura"

    ReplyDelete
  31. walah kok gawe besar2an yah mam...xixixi

    cuma iseng santai aja mam, daripada serius mulu, nambah penat kepala :D

    nti gantian saya yang dikerjain :))

    ReplyDelete
  32. Ditunggu lanjutannya ma, he..he. seru banget pembahasannya.

    ReplyDelete
  33. Terima kasih atas info mengenai tgl 9 dan 10 muharram. Anak saya (8 thn) yang bersekolah di sebuah sekolah Islam mengajak berpuasa pas di tanggal itu. Dia tahu dari gurunya, tetapi tidak mengerti puasa sunnah apa. Kami berdua berpuasa penuh selama dua hari. Niat saya adalah berpuasa sunnah sekalian membayar puasa terdahulu. yang pernah bolong. Rupanya ada hubungannya dengan tragedi Karbala.

    ReplyDelete
  34. klo nyiksa diri sendiri mah ga mau ah..klo dikasih makan, baru ngikut. hehehe..

    ReplyDelete
  35. Wah fesbuk bisa ditongkrongin ya

    ReplyDelete
  36. aku suka liat kayak gitu, katanya bisa sembuh sendiri...

    ReplyDelete
  37. He..he... lagi iseng aja ma, bingung mo posting apa jadi posting aja kutil he.h.e..

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda