Sunday, July 19

Tragedi Jum'at Kelabu, Menggores Luka Negeriku

Kembali bangsa kita berduka dengan kejadian bom di hari Jum'at pagi yang merenggut sembilan korban jiwa, dan mengakibatkan limapuluhan lainnya terluka.

Kedamaian dan ketentraman yang selama ini tengah berjalan seakan-akan terjegal di tengah jalan, tercabik-capik, rakyat kembali terusik keamanannya, rakyat kembali khawatir, sementara seluruh sorot mata media hari tersebut mendadak menjadikan Indonesia sebagai topik utama yang memenuhi hampir semua headline media di manapun.

Agama manapun tidak satupun yang mengajarkan kekerasan, apalagi yang mengakibatkan orang-orang tak berdosa sampai terluka atau bahkan terenggut nyawanya. Sementara membuat yang lain khawatir dan was-was. Apa beratnya jika kita sama-sama menanamkan pada anak-anak kita, saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kiri kanan kita untuk dapat saling welas asih dan menghargai keberadaan masing-masing tanpa mencoba memperkeruh situasi atau keadaan yang akan memicu konflik.

Hari ini di Aula Budaya Nusantara, kami warga Indonesia yang berdomisili di Islamabad berkumpul, dalam acara rekapitulasi hasil Pilpres dan pada kesempatan ini pula Duta Besar RI untuk Pakistan, Ishak Latuconsina dalam acara pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Pakistan, Minggu (19/07/09) menyatakan sikap mengecam keras pemboman JW Marriott-Ritz Carlton dan mendukung sepenuhnya langkah pemerintah untuk segera mengusut dan menghukum pelaku dan dalang pemboman tersebut dengan tegas sesuai hukum.

Dalam acara tersebut juga dibacakan pernyataan pers Presiden SBY dan siaran pers Pemeritah RI terkait ledakan bom di JW Marriott-Ritz Carlton, Jum'at (17/07/09). Masyarakat Indonesia diminta untuk menyampaikan kepada semua pihak tentang sikap pemerintah dan rakyat Indonesia yang mengecam perbuatan tak berperikemanusiaan tersebut.

Selain itu, Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Islamabad (PPMI), Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Pakistan dan Keluarga PKS Islamabad juga menyatakan sikap serupa. Mereka mengajak agar masyarakat tidak bespekulasi selama proses penyelidikan dilakukan pihak berwenang pemerintah dan menegaskan bahwa aksi terror sama sekali tidak dapat dijustifikasi dengan ajaran semua agama.

Terror..siapa yang akhirnya akan di rugikan, semuanya tentunya, hari tersebut perkantoran di liburkan, otomatis income menurun, sementara pemberlakuan siaga satu, belum lagi isu yang sengaja di sebar untuk makin membuat masyarakat kita makin khawatir. Tentu saja peristiwa ini berdampak pada menurunkan produktifitas kinerja masyarakat yang kesemuanya itu berdampak pada gontainya geliat perekonomian.

Disisi lain, tentu saja warga asing tidak merasa aman untuk mengunjungi Indonesia sebagai tujuan wisata. Terutama Bali, hampir setiap kali saya bertemu orang Pakistan jika mereka bertanya asal saya dari mana, kadang mereka tidak kenal Indonesia, biasanya orang-orang desa-desa, tetapi jika saya jawab anda tau Bali atau Jakarta, mereka akan berkata 'ya saya dengar', lalu saya katakan 'Bali dan Jakarta ada di negara saya Indonesia.

Saya hanya seorang warga yang merasa turut prihatin dengan aksi ini, hanya sebentuk harapan bahwa jangan sampai kejadian ini menjadikan Indonesia mendapatkan julukan negara Teroris sebagaimana julukan yang diberikan pada negara Pakistan. Taukah anda apa dampaknya julukan ini? Salah satunya di berlakukannya travel warning, sehingga nyaris turis asing tidak ada yang datang ke Pakistan, dampak lainnya, tidak di berbolehkannya tim cricket asing untuk mengadakan turnamen kelas dunia di negara Pakistan, terutama setelah insiden penembakan timnas asal Srilanka beberapa waktu lalu, kemudian warga Pakistan yang saat ini ada di Luar Negeri baik itu di Eropa atau dimanapun, harus melalui pemeriksaan ketat ketika mereka memasuki suatu bandara internasional, karena pasport Pakistan termasuk di blacklist, sehingga perlu pengecekan yang super ketat di bandara Internasional, terkait dengan julukan ini. Bahkan warga yang sudah settle di sana tidak menutup kemungkinan menjadi sasaran intel di negara tempat mereka tinggal.

Tentunya kita semua tidak ingin hal tersebut sampai menimpa bangsa kita, dan semoga peristiwa yang mencoreng wajah negeri ini di hari Jum'at lalu tidak akan terulang kembali. Semoga..

22 comments:

  1. buuuummmm!!! pertamax oyyy...:D

    ReplyDelete
  2. tidak ada jaminan bahwa peristiwa serupa tidak terulang lagi kecuali pemerintah dan seluruh aparat penegak hukum bekerja cepat , akurat dan adil menangkap siapapun dibalik dalang teror bom ini.

    andai ku tau siapa meraka...hmmmm, tak selentik kupinge ben!!

    ReplyDelete
  3. Benar kata Mama Hilda bahwa akibat pemboman, efeknya bukan hanya pada ledakan itu sendiri, tapi juga berakibat pada ekonomi, citra, dan yang lebih mengerikan adalah nyawa manusia yang tidak tahu apa-apa.

    Bagaimana keadaan Mama Hilda di Pakistan? Semoga sehat-sehat saja di sana.

    ReplyDelete
  4. Yah, disisi lain juga, MU yang seharusnya hari ini bertanding melawan Indonesia akhirnya membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Bukan sepak bolanya Mam, tapi seperti yang mama bilang, melalui iklan2 di MU kemudian di website MU, nama Indonesia disebut2 ribuan kali. Tentunya ini sangat bagus untuk memperkenalkan Indonesia ke luar. Dan juga kesan MU setelah berkunjung ke Indonesia juga akan dimuat dibanyak media, dan itu akan meningkatkan pariswisata dan citra Indonesia.

    Tapi gara2 bom sialan itu, keadaan menjadi berbalik 180 derajat. Indonesia semakin dikenal sebagai sarang terorrist :)

    ReplyDelete
  5. dua hotel itu memang monumental, terhadap banyak kepentingan dari pertambangan, kemandirian daerah atao separatisme, masalah agama, politik dan ekonomi...
    tapi ya mungkinkah hanya gara-gara sepakbola...
    aman-aman aja kan di sana juga mbak...

    ReplyDelete
  6. Polisi ...
    Tentara...
    Intelijen...
    Ente pada kemana ?.

    ReplyDelete
  7. hiks hiks...berhari2 aku mantengin tv mel, pengin liat perkembangan yg ada, ada bukti2 baru yg ditemukan ngga...duh, sueddihh rasanya...

    ReplyDelete
  8. Iya Mam, kasihan juga panitianya rugi sekitar 50Milyard. Semoga pemerintah mau membantu menutupi kerugian panitia, toh kegiatan ini juga secara langsung atau tidak langsung adalah untuk kepentingan negara ya Mam.

    ReplyDelete
  9. Cukup sampai disini saja penderitaan bangsa ini jangan sampai terulang lagi,,apa kata dunia?? kalo bangsa yang damai ini terus-terusan terancam padahal sedikit lagi bangsa ini mengalami perubahan..bangsa ini sudah kacau sejak dulu jangan membuat lebih kacau lagi..

    ReplyDelete
  10. berawal mula dari merangkak, kemudian berdiri, dan akhirnya bisa berjalan.....namun dalam hitungan detik...jatuh lagi citra negeri yang indah ini di mata internasional....

    ReplyDelete
  11. endonesa emang makin sinting :(

    ReplyDelete
  12. org endonesa ternyata beda menerjemahkan konsep 'bunuh diri' gag seperti yang dipunya sama jepang dgn harakirinya... bunuh diri di endonesa karena adanya sesuatu yg menggumpal menyesak dlm dada berupa ketidakpuasan trhdp kenyataan, beda dengan jepang, harakiri tuk mempertahankan keyakinan walau pada akhirnya tuk mempertahankan keyakinannya mereka harus membayar mahal dengan 'mati' yang diyakini akan terus 'menghidupkan' keyakinannya tsb... lah wong klu endonesa mo ikut2 spt mrk, 'bego'nya knp musti ngajak2?!?!?!?

    lhohh..?!?!

    ReplyDelete
  13. emang itu kan maksud dari ngebom
    mudah2an cpt dapet deh terorisnya,bikin pusing aja, gimn dunia mau liat lagi indonesia??

    ReplyDelete
  14. Mama Hilda yang di negeri seberang aja mumet, apalagi aku yang ngendon di sini, hiks, bete, pusing, ngeri, takut semuanya deh...
    semoga dalang dari semuanya ini segera tertangkap, sehingga negeri kita tercinta ini jadi aman terkendali

    ReplyDelete
  15. Bener Mam, saya juga sebagai warga negara, merasa kecewa prihatin dan kecewa dengan tragedi pemboman tersebut. nggak tanggung2..dua hotel sekaligus?

    ReplyDelete
  16. memang terorist itu ada di mana2. tapi apakah kita tidak belajar dari kesalahan yang lalu?...

    Mungkin kita perlu berbenah diri, terutama menciptakan sebuah negara yang aman untuk berinvestasi dan untuk memulihkan kepercayaan, bisa mamakan waktu yang lama....

    saya bener2 merasa prihatin dan kecewa dengan tragedi ini.

    baru saja kita melaksanakan pemilihan umum yang bleh dikatakan "SUKSES"..walaupun masih ada kecurangan di sana sini, tapi kalo dibanding pemilu sebelumnya, jauh lebih baik...

    negara kitapun mulai dilihat oleh dunia luar,pasar modal mulai bergerak naik, nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin menguat...

    Saya berharap ya mam, aparat bisa mengusut tuntas kasus ini,..dan tangkap pelakukunya kemudian hukum seadil-adilnya....

    sori rada emosi nih hehee

    ReplyDelete
  17. ya mudah mudahan bom bunuh diri nggak terulang lagi di negaraku tercinta ini...amin

    ReplyDelete
  18. kecolongan mba...
    lagi2 kecolongan.

    4 taon udah aman ternyata si teroris nambah ilmu jadi makin pinter..
    ckckck..
    ampun dah tu terorisss...

    ReplyDelete
  19. Aku turu berduka atas peristiwa itu

    dan semoga yang melakukannya segera tertangkap

    ReplyDelete
  20. mba... ada award di tempat saiia.. silahkan di ambil :)

    @ linda : apa harakiri ngajak2?!?!??!

    ReplyDelete
  21. Jadi ngiri sama malaysia dan singapura...rupanya ajaran para teorris tak laku di sana...sementara di sini tersedia cukup stock orang2 yang mau melakukan itu....ngeri membayangkannya.....

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda