Monday, March 16

Ketika Massa Menuntut

Nampaknya ketegangan politik sudah sampai ke batas zenith, aksi long march para lawyers yang menuntut restorasi lembaga judisial dari seluruh penjuru provinsi akan tumpah ruah didepan gedung parlemen, di ibu kota Islamabad. Acara sit-in ini, tadinya akan dimulai hari ini, dan seluruh rombongan akan berkumpul di point Abpara Cowks, perempatan jalan yang paling strategis dan paling dekat dengan wilayah Constitutional Avenue, untuk selanjutnya ratusan ribu orang akan berkumpul di depan gedung parlemen, duduk bersama sampai pemerintah mau bertekuk lutut untuk mengabulkan tuntutan restorasi judisial.

Sudah kesekian kalinya para aktifis hukum ini menggelar long march untuk menuntut restorasi CJ (Chief Justice), dan long-march kali ini adalah yang terbesar dari aksi-aksi sebelumnya, karena nampaknya pemerintah enggan untuk mengabulkan tuntutan mereka. Kasus dibubarkannya pemerintahan federal provinsi Punjab, yang disetujui oleh mahkamah agung NRO (yang dibentuk oleh Musharraf), menuai polemik yang makin meruncing. Terlebih partai PML-N menggandeng tangan para lawyer untuk bersama-sama berjuang menuntut restorasi lembaga judisial. 

Hari Minggu, para aktifis long-march ditangkapi, tokoh utama Nawas Sharif dijadikan tahanan rumah, sehingga menuai kemarahan massa pendukungnya. Jalan-jalan yang menghubungkan ruas jalan antar kota yang menuju Islamabad diblokir dengan kontainer dan beton, tapi meskipun demikian, mereka sudah antisipasi menyediakan crane, untuk mengangkat blokade tersebut, sehingga sia-sia jalanan tersebut diblokir. We will reach Islamabad at all cost...!!, seruan yang membakar massa, sehingga tidak mengherankan kemarin sempat terjadi kerusuhan di kota Lahore, sampai akhirnya pasukan anti huru hara gagal menahan pawai tersebut untuk keluar dari kota lahore. 

Minggu, siang kami berjalan melintasi kawasan restricted, Constitutional Avenue, yang hampir wilayah tersebut dikelilingi dengan kontainer, pasukan anti huru-hara siap bergerombol dimana-mana, anti terroris juga terlihat sliweran, bahkan hampir tiap jarak sepuluh meter pasukan tentara komando atau ranger sudah siap membidik siapa saja yang mencurigakan. Melintas dari wilayah tersebut kita memutar ke kawasan Blue Area yang arah jalannya berderetan dengan kawasan gedung parlemen..Mati..ekonomi lumpuh total, pertokoan di sepanjang blue area tutup, para pemilik toko lebih memilih menyegel tokonya masing-masing, food mall juga sepi, hanya satu dua kendaraan yang melintas di sepanjang jalan ini. Tujuan kami ke Zoo, sambil melihat situasi di jalanan sebelum adanya demo, karena Hilda bosen kalo hanya dirumah. Zoo yang biasanya ramai pengunjung di hari Minggu juga tampak sepi, area parking zone yang biasa berjubel juga longgar..ketegangan memang terasa. 

Hari ini, sekitar pukul 8.30 PST, atau sekitar pukul 10.30 Wib, Perdana Menteri Jusuf Raza Gillani, resmi mengumumkan dikembalikannya Chief Justice ke Iftikhar Mohammad Choudry, dan dibebaskannya beberapa hakim agung yang sebelumnya ditangkap pada masa pemerintahan Musharraf, juga pembubaran NRO, yang dengan demikian menjunjung supremasi konstitusi yang ada. Sontak aksi long march ini dihentikan, pada demonstran yang telah memasuki kawasan GT road kembali lagi, ke Lahore, long-march call off...

Ketegangan berubah drastis 180 derajat, pesta dimana-mana, seluruh rakyat bersorak merayakan kemenangan ini, termasuk para wartawan yang sempat ikut merasakan gas air mata pada kerusuhan di Lahore kemarin. Hari ini, seluruh blokade yang menutup kawasan contitutional avenue diangkat, bahkan orang yang bersepede juga mulai diperbolehkan melintasi wilayah ini, padahal tadinya ngga diperbolehkan. 

Mungkin kali ini pemerintah harus mengalah, karena cost yang di tanggung terlalu banyak jika pemerintah bersikeras untuk tidak menggubris aksi ini, nilai tukar melemah, pelaku pasar pesimis, ekonomi lumpuh, dan bisa jadi akan terjadi aksi anarkis bisa terjadi, dan bisa jadi kerugian makin membengkak.

Mungkin peristiwa kali ini menjadikan Asif Zardari sebagai seorang pesakitan yang kehilangan muka di depan rakyatnya, atau mungkin karirnya di partai PPP (Pakistan People Party) akan hancur bekeping-keping, sementara dengan kembalinya CJ Iftikhar Choundry ini sewaktu-waktu kasusnya bisa digelandang ke meja hijau, dan hal tersebut mengancam posisi kepresidenannya. Kali ini mungkin Perdana Menteri layak dijadikan pahlawan penyelamat stabilitas nasional, sementara sang presiden sedikitpun tidak menunjukkan batang hidungnya. God knows where's he's hiding...

Hanya disayangkan, kenapa perayaan ini selalu diwarnai dengan aksi bom bunuh diri, yang kembali merengut belasan nyawa manusia tidak tau apa-apa. Baru sekitar sejam-an yang lalu, kembali diberitakan adanya bom di kawasan Rawal Pindi, dikawasan terminal angkutan umum, belasan meninggal dunia, sementara pelakunya masih belum diketahui. Lagi-lagi dalam sebuah aksi selalu menuai korban, entah apa yang diinginkan para bomber tersebut..

34 comments:

  1. wow... laporan yang komplit.
    berada di tengah demonstran? kalo di indo mungkin masih relatif lebih aman di banding di pakistan. contohnya bom bunuh diri itu... serem!

    ReplyDelete
  2. mau pertamax aja kok susah banget sih, hehe

    eniwei ,saya juga lihat laporan di TV
    sepertinya memang telah meletus kerusuhan. dan akan tetap rusuh sebelum tuntutan terpenuhi. mudah2han segera reda konfliknya

    ReplyDelete
  3. ngeri bener saya, belum lagi sengketa dengan negara tetangga... walahiyung, para bomber itu sebenernya manusia apa bukan yah, blas gak masuk diakal saya...

    ReplyDelete
  4. Politik, seperti juga dimanapun memang memberikan ruang tawar menawar yang terbuka. Pakistan dengan setumpuk problemnya memang masih kerap berbaur dengan pertikaian ya mbak..... Asyik banget liputannya

    ReplyDelete
  5. wah mam...ngga bisa bayangin hidup ditengah2 kekhawatiran seperti itu...kapan ya semua bisa berakhir...

    ReplyDelete
  6. wah mam...ngga bisa bayangin hidup ditengah2 kekhawatiran seperti itu...kapan ya semua bisa berakhir...

    ReplyDelete
  7. wahh sorii mam...lagi erros kayaknya...kok keluar banyak nihh

    ReplyDelete
  8. Sebuah liputan yang menrik ..sekali lagi kita menjadi saksi sejarah bahwa suara nurani tidak dapat dibungkam .
    hati-hati ..

    ReplyDelete
  9. mama hilda tulisannya berattttttttttttt...

    en panjang bangeeettt...

    ampun gw.....

    ReplyDelete
  10. Masih tetap nggak mengerti mam.
    Tapi salut atas kegigihan menuangkan tulisannya.
    Bravo!. Semangat terus.

    Salam hangat.

    ReplyDelete
  11. duuuh ga ada rasa aman yah
    menurut diriku
    lebih berarti orang yg berani hidup buat orang lain ketimbang mati demi diri sendiri

    ReplyDelete
  12. sibaho@ walah kang sibaho, ndak berani saya kalo berada ditengah dimenstran..tau-tau jedduar..!! siapa yang tanggung.

    nirmana@ syukur kerusuhannya di Lahore aja ngga sampe islamabad.

    suryaden@ walah berhari-hari saya ngga nge-blog kang, nongkrongin tv melulu, liat berita, sempat tegang juga, soalnya rumah kita deket banget sama Abpara Cowk tempat ketemuan mereka.

    Izka@ thanks ya..ini tulisan hasil ketegangan kemarin.

    Atca@ iya mbak, kawatir melulu ini, tapi asyik juga kita kaya berlari dengan waktu.

    Kabasaran@ makasih mas

    Penyamun Blogger@ kalo berat dipikul mas, ntar tak bawain gerobak dorong ya..

    The Dexter@ tengyu mas dexter, ndak mengerti apa nih?

    Cebong@ memang menyebalkan, kayaknya itu bom sasarannya rombongan demonstran yang mau ke parlemen, tapi karena ngga jadi, jadinya sasarannya random begitu, masa terminal angkot di bom..

    ReplyDelete
  13. iya.... aku selalu updated berita ttg Pakistan dan sekitarnya lewat siaran Berita di TV...
    sepertinya bom bunuh diri itu dah biasa dan sering terjadi ya.. di sana, mom??

    ReplyDelete
  14. Wah kok seneng ya, bunuh diri pake bom. Serem juga

    ReplyDelete
  15. live event repportnya yoiiiiiiiii!!!

    ReplyDelete
  16. kalo ngebahas tentang pakistan, asyik juga lama2. bom bunuh diri itu juhad ya mam? lol...

    btw, tentang AdSense for Domain saya malah baru tahu dari mam, maklum lama nggak buka account.

    Pengertian saya tentang [Apa itu AdSense untuk Domain] AdSense for Domain adalah ditujukan untuk publisher yang yang memiliki domain tidak berhosting atau yang belum ada kontennya atau tidak digunakan, dan punya google account bisa digunakan untuk AdSense for Domain, lumayan kan kalo bisa ngasilin duit, buat nambah-nambah beli pesawat hehee. Jika saya tidak salah, tidak berlaku untuk sub domain seperti wordpress atau blogspot.

    salam

    Sharing Ideas Online

    ReplyDelete
  17. bakat nich jd wartawan :D

    ReplyDelete
  18. untung saya masih tinggal di jogja yang adem dan ayem... gak perang melulu...

    ReplyDelete
  19. kalo tinggal di daerah seperti itu bisa stres tiap hari liat orang demo, perang, bom halahhh... cape deh....

    enak di jogja tidur nyenyak, makanan murah, tetangga ramah, hidup rukun dan damai.... wew......kyk mau kampanye aja

    ReplyDelete
  20. Penny@ udah aman kok mbak

    Erik@ udah jadi profesi kayanya bang erik

    Senoaji@ thanks kang senoaji

    Dede@ saya juga bingung sendiri kang dede, lha kalo jihad tapi kok yang diserang orang islam juga, supir2 yang ngga ikut2an lagi korbannya.

    Zoel@ thanks, salam kenal ya

    Lyla n Diary pink@ ya gak perlu dibikin stress jeng, wong itu juga kita masih bisa jalan2, ngebakso sama anak2 mahasiswa nonton pertandingan bola di lapangan faisal masjid..hehehe

    ReplyDelete
  21. ya allah mam..baca alenia pertama ampe kelima..aku ikut tegang. deskripsinya begitu mantap, mengajak kita mengembara berada dialam sana. swer sempurna banget tulisanya mam.*boleh nyontek pengambaran tempatnya ya mam?*

    dan begitu di alenia akhir, ketika ketegangan itu berubah menjadi kota yang ramah, alirah darahku kembali mengalir. lega.

    ReplyDelete
  22. eemmmm parpol neh...ngeri ah....*berdoa* aja deh moga akan lebih baik lg...

    ReplyDelete
  23. hiiiii.. ngeri banget ya..? apa sih maunya mereka..??

    ReplyDelete
  24. Kalo dari sisi kemanusiaan dan ketentraman bernegara... keadaan spt itu sangat memprihatinkan, namun di lain sisi gejolak2 seperti itu juga bagian dari proses terbentuknya kestabilan... tinggal seberapa alot prosesnya, itu yg membedakan.

    BTW, sampeyan saat ini tengah menjadi saksi sejarah mam, dan berhasil mengarsipkan ke dalam perpustakaan yg bernama "Dawn For Your Spirit"
    Hehehe... good job & matur nuwun udah add link saya. Punya sampeyan jg udah ku pasang di blogroll saya mam.

    ReplyDelete
  25. Kristina@ thanks, udah gatel nulisnya itu dian..tengah2 nulis ada berita bom..ya udah saya sisipkan aja..

    Rossa@ tengyu mba rossa

    Ifoel@ maunya ngga jelas semua itu bang Ifoel

    Xitalho@ memang proses stabilitas yg mahal harganya ya kang..tengyu link backnya..

    ReplyDelete
  26. wah bener nie mam, kemarin liat brita di TV...weh, mama hilda ndak ikut ta?...heheheh...

    tp enakan nonton DVD dirumah yah mam...xixixi, ga dikejar biyawak...hahahah

    ReplyDelete
  27. kalo massa berbicara memang kan beda hsailnya..entah kenapa...

    ReplyDelete
  28. ndak ikut kang..mending liat dvd hasil mancing di ares hihihi

    ReplyDelete
  29. wah masih bisa ngebakso... walah dlu saya pernah makan bakso mortir, baksonya gede bngt... uenak tenan

    ReplyDelete
  30. Bisnisway@ ada tekanan US juga sepertinya mas..karena bantuan bisa dibekukan, jadi makin kalah telak..kalo ngga itu massa akan dihajar aja kayaknya :)

    Lyla@ masih sempat ngebakso dong, so pasti ngga terlewatkan, apalagi kalo bakso nya tinggal makan aja, biasanya kalo pengen bakso saya harus berjuang dulu didapur, bikin pentol bakso hihihi

    ReplyDelete
  31. haiyahhhh, tetep ra mudeng maen PPC selain adsense...wkwkwkwk

    cuma ntuh yang uenak :D

    mampir sore minta bakso nie mam, hueheheh, klo udah jadi laporan yah mam, saya lagi binun cari roti kebab nie...xixixixi

    ReplyDelete
  32. kebab buanyak ini disini..mau tak kirim ta..

    ReplyDelete
  33. ma.. di tunggu update suasana di Islamabad... Katanya hakim Choudri udah buleh jadi hakim lagi yaak?

    ReplyDelete
  34. wah, seru dan mendebarkan ya di tempat seperti itu ?

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar jika ada yang ingin anda sampaikan untuk postingan ini.
Regard,
Mama Hilda